Jumat, 26 Desember 2014

Belajar Merelakan

Hidup itu selalu proses belajar, bukan?

Dan belajar merelakan itu adalah hal yang luar biasa. Tidak banyak orang yang mau bersusah-susah belajar merelakan apa yang pada akhirnya harus hilang. Tetapi yakinlah bahwa akan ada sesuatu yang lebih baik dari hal yang hilang itu. Apapun itu. :)

Kamis, 11 Desember 2014

Live and Passion

Well, sebenarnya awalnya tadi saya mau buat status. Tapi setelah ditulis kok ternyata panjang banget. Yaudin deh saya buat note aja di feacebook. :p

Setelah responsi ini tadi, saya mampir ke salah satu burjo terbesar se-Asia Tenggara *halah* untuk membeli makan. Sambil menunggu pesanan, tidak lama terdengar bunyi alunan gitar yang dipadu dengan harmonika. Berhubung saya menghadap ke dalam dan lagi merhatiin TV (nggak juga sih), saya males nengok ke belakang. Tapi dari suara musiknya sih, sepertinya saya kenal. 

Pasti bapak itu, batin saya. Waktu itu tadi, pas banget saya lagi nggak bawa uang, cuma selembar dua puluh ribuan buat bayar makan, jadinya emang nggak ada yang bisa diberikan. Ya kali minta kembalian ke pengamen ._. Pas orangnya lewat, ternyata tebakan saya benar.
Bapak yang itu, pengamen jalan, juga seniman yang sesungguhnya. Beliau begitu menikmati permainannya. Saya semakin nggak enak pas ngibas-ngibasin tangan tanda nggak bisa ngasih uang, eh malah si bapak mangggut-manggut dan tetap asik memainkan musiknya. Merduu banget. Sambil terus berjalan dari satu meja ke meja yang lain. Ternyata emang beliau sengaja nggak mengambil dulu ‘saweran’ yang diberikan karena ingin memainkan musiknya dengan nikmat terlebih dahulu.

Setelah lagunya selesai, baru bapak tersebut bilang, “Terima kasih mas, mbak. John Lennon, Imagine”. 

Itu mas-mbak yang ada disitu mukanya pada wah-wah ke arah bapaknya. Keren sih emang. Well, saya sendiri sudah pernah bertemu sebelumnya dengan beliau. Itulah mengapa saya berani menyebut beliau seniman yang sesungguhnya. Berkarya, tanpa menuntut apresiasi. Maksudnya, main ya main aja gituh, semacam ‘emang gue pikirin’ sama yang lain. Dan kalau boleh tebakan, ketikapun nggak ada yang ngasih, bapaknya pasti tetep seneng-seneng aja, hehe. Tapinya sih menurut saya pasti ada yang ngasih, soalnya emang bagus mainnya.

Anyway, poin pentingnya disini adalah, bahwa ketika kita melakukan sesuatu yang sesuai dengan passion kita, kita tidak akan merasa capek, lelah, atau bahkan terpaksa. Bahkan kita akan merasa bahagia telah melakukannya. Setidaknya, kita tidak membutuhkan apresiasi apapun dari orang lain karena kita ikhlas. And well, yang perlu kita lakukan sekarang adalah mencari apa sebenarnya passion kita. Kalau sudah ketemu, bagus!, tinggal bagaimana kita mengeksplor dan mengembangkannya. Jika belum? Tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar. Lets found our passion and be great with it!

Selamat bersenang-senang!
Selamat mensyukuri setiap hal yang telah dianugerahkan kepada kita. Lets do the best, and let Allah do the rest~ 💕

Yogyakarta, 
11 Desember 2014

Selasa, 18 November 2014

Dan kau, apakah selalu bahagia?

~~~ 


Sudah lama aku memendamnya
Berharap suatu saat langit membuka sedikit celahnya
Seperti mentari yang berjanji terus menyinari
Ia tepati muncul di tiap pagi hari
Bukan aku tak lagi peduli
Hanya saja terkadang rasa ini lebih berarti jika aku diam dan pergi
Karena terkadang untuk merasa memiliki tak harus ikut kemana jadi
Tapi bisa diam berdoa dan mengamini
Ah, mungkin kau hanya belum tahu saja
Bahwa ada aku di sini yang selalu setia
Menunggumu di ujung jalan yang sana
Di setiap waktu dan ruang yang sama
Kita, akan selalu berada di dimensi yang sama, tenang saja
Dan usah khawatir, aku akan baik-baik saja
Entah bagaimanapun caranya
Dan kau, apakah selalu bahagia?

Kamis, 13 November 2014

Memilih Takdir

Memilih Takdir

oleh: Andika Putri Firdausy


Kyoto, 15 December 2013
The one who decided your future is you | So keep moving forward and never look back | Don't listen what people are saying | They never care what you are doing about | They just wanna see the best of you 
Terkadang kita terlalu naif menjalani kehidupan. Mampu berlari tapi hanya berjalan. Mampu berjalan tapi hanya merangkak. Mampu merangkak tapi hanya merayap. Mampu merayap tapi hanya duduk terdiam. Terbaring di dalam kursi pesakitan yang kita buat-buat sendiri. Meratapi takdir yang seakan tak pernah berpihak pada kita.

Pertanyaannya adalah, benarkah semua itu? Atau, jangan-jangan semua itu hanya prasangka kita. Hanya ilusi akan ketakutan-ketakutan kita menjalani hidup. Padahal, bukankah setiap sekecil apapun hal di dunia ini telah diatur oleh Sang Waktu?

Rabu, 05 November 2014

Bertemu Malam

Aku mulai mencintai dunia malam
Dunia malam yang mencekam
Gemerlap cahya menutup kesombongan
Tenggelam dalam tumpukan nada-nada kelam
Bercumbu dengan rembulan yang temaram
Lalu bunga mawar yang menusuk tajam
Berakhir di pojok pemakaman
Berdiri
Merenung
Lalu tenggelam dalam hiruk pikuk manusia berjas hitam

Sabtu, 01 November 2014

Menjadi Bintang


Jika boleh, aku ingin menjadi bintang
Menemani bulan yang kesepian
Di malam yang dingin dan berkabut

Aku mau menjadi salah satu yang benderang
Setidaknya memberikan bulan ketenangan
Bahwa ia tak sendiri saja

Aku ingin menjadi sebuah bintang
Meski kecil tapi bercahaya
Membantu penerangan di alam semesta

Aku ingin menjadi bintang
Yang mesik bersinar tapi tak membakar
Yang meski berada jauh di luar jangkauan tapi tetap berperan


Bolehkah aku menjadi bintang, mu?

Minggu, 26 Oktober 2014

Bunga, Burung, dan Kupu-kupu

Bunga, Burung, dan Kupu-kupu

“Bunga tidak pernah tahu bahwa dirinya harum. Burung tidak pernah tahu kalau suaranya merdu. Dan kupu-kupu tidak pernah tahu kalau dirinya indah.”

Bukankah Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna?

Seringnya kita lupa, bahwa penciptaan manusia pada dasarnya memiliki tujuan yang besar. Sebagai hamba Allah, dan tentu saja sebagai khalifah di muka bumiNya. Allah menciptakan kita di dunia, bukan hanya untuk bersenang-senang, apalagi bersantai ria, tetapi lebih dalam yaitu memakmurkan bumi ini, beramar ma’ruf nahi munkar. Banyak sekali hal yang bisa kita lakukan untuk melaksanakan amanah tersebut. Jangan pernah berpikir bahwa itu hal yang sulit, karena bukankah setelah kesulitan ada kemudahan? Dan hei, Allah tidak akan menguji melebihi kemampuan hambaNya, kan? So, lets do it, dude!

Minggu, 21 September 2014

Secuil Cinta dari Jogja

Putri’s Ramadhan Diary: Secuil Cinta dari Jogja

Bismillah. Alhamdulillah, its Ramadhan! ^o^

Hari ini, saya merasa menjadi manusia yang paling lemah. Paling berdosa. Paling hina. BETAPA TIDAK? Hari ini masih di dalam bulan suci Ramadhan, dimana amal baik dilipatgandakan pahalanya, dimana pintu Surga dibuka selebar-lebarnya, dimana Neraka ditutup serapat-rapatnya, juga, dimana setan dan iblis dibelenggu. TAPI... Masih sempat-sempatnya saya bermalas-malasan dalam melakukan kebajikan? Astaghfirullah, ampunilah kami Rabb. Sungguh hanya Engkaulah Pembolak-balik hati kami...

RAMADHAN MASIH MALES2AN??? TERLALU! -,-“

***
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja

Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...

Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
***

Kamis, 18 September 2014

Greatest Thing

Mom is a great human-being that God ever created.She's loving, caring, and sharing.She has never ending love.Never ending attention.And never ending smile.She teach us how to be a good one.She teach us how to be a great one.She teach us how to be extraordinary.But.She never take the advantage for herself.She is the wisest person.She is the unpaid one.She is the most lovely one.Never let her tears fall as long as you can.She just want to see your smile.Never let her disappointed of you.She just want to see your success.Mom, you are a great one I ever had in this life, from God.I love you. ♥

Your daughter,
Sept, 16th 2014 07:15

Kamis, 11 September 2014

Terimakasih "Pak Ogah"

Nyil Unyil Unyil Usrok ~ 
Mencoba menyelesaikan kalimat yang telah saya mulai berbulan-bulan yang lalu :D
Bismillah.
~~~
Ada yang tahu Pak Ogah?

Pak Ogah, salah satu tokoh dalam Si Unyil

Benar, Pak Ogah yang ada di film Si Unyil.
Mungkin ada yang akrab dengan kalimat, "Gopek dulu dooong..."
Yap, itu adalah kalimat andalan Pak Ogah jika akan dimintai tolong.
Akan tetapi yang menjadi bahasan saya kali ini bukan Pak Ogah-nya Unyil, melainkan Pak Ogah yang lain. Siapakah gerangan???

Senin, 18 Agustus 2014

Indonesia, ku? (2) : Kado Untuk Negeri

..IndonesiaKobarkan semangatmuKan ku bela sampai habis nafaskuJangan pernah menyerahSudah terlalu lama kita terlelapBangkit dan raih semua mimpi..
Dari Mata Sang Garuda - Pee Wee Gaskins
Sumber: tribunnews.com

Jumat, 15 Agustus 2014

Kenalin nama gue 'Dhika'

"Kenalin, nama gue Dhika."
Barangkali begitu kata-kata yang seharusnya 'sama-sama' kami ucapkan saat pertama kali bertemu.

Kamis, 14 Agustus 2014

Muhasabah Diri, akhirnya tersadar (semoga)

Gutten Morgen!!!

Nyehehe, syudah lamaa syekali ngga nulis :3
Iya, akhir-akhir ini lebih suka baca, stalking, daaan tentu saja pas liburan lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Maap2 kalo jadi jarang bales sms yang kurang 'urgent' hehe..

Sebenarnya perasaan 'sadar' diawali dari perasaan merasa bersalah. Iya, udah dua tahun kuliah, masih 'gitu-gitu' aja, IP bahkan bisa dibilang diambang maut. Serius. Bukannya kurang bersyukur nih ya. Tapi penting juga buat kita refleksi diri, muhasabah, apa yang salah sama diri kita. Padahal seharusnya kita bisa berusaha lebih dari itu biar hasilnya lebih maksimal, tapi selama ini, ya emang masih 'gitu-gitu' aja usahanya. (Usaha disini bukan cuma belajar doang lho ya, tapi sama usaha yang lain, ibadah, dan lain-lain).

Senin, 14 Juli 2014

Salah Musim

Angin segar bertiup riang
Menembus embun pagi yang malu-malu
Daun-daun yang berguguran
Ditemani percikan air hujan yang lembut
Indah 

Pagi yang terbalut oleh awan
Kelabu yang menari di angkasa
Berhimpun menyelimuti mentari
Mengajak hati bersemi-semi
Damai



Tujuh bulan yang lalu
Suasana yang sama, tempat yang berbeda
Aku berdiri terpaku menikmati ayat kauniyahNya
Sungguh, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?


Sampaikanlah rindu ini, Rabb
Pada hawa sejuk di ujung sana
Sampaikanlah asa ini, Rab
Pada negeri tanduk di belahan sana
Kansai,
Kumamoto,
Kyoto
aku merindukanmu .



Yogyakarta,
14 Juli 2014 08.15


Andika Putri Firdausy


Minggu, 13 Juli 2014

Catatan Ramadhan #1

28 Juni 2014 | Maskam | Ba’da Isya’ | Prof. Dr. H. M. Amien Rais | Golongan Manusia

Di akhirat kelak, terdapat dua golongan besar manusia: ashabul jannah dan ashabul an-naar, atau penghuni surga dan penghuni neraka. Akan tetapi diantara keduanya juga, ternyata ada satu golongan lagi, yaitu ashabul a’raf (Q.S. Al-A’raf).

Al-a’raf sendiri berarti tempat yang tinggi. Di akhirat kelak, ashabul a’raf ini akan berada pada tempat yang tinggi diantara surga dan neraka, yang akan diisi oleh orang-orang yang berimbang amal baik dan buruknya.

Mereka akan turut bahagia ketika melihat orang-orang di surga dimuliakan. Juga, akan turut teriris melihat orang-orang di neraka di siksa. Begitu seterusnya hingga Allah menetapkan padanya apa yang dikehendaki oleh Allah.

Mereka melihat. Penghuni neraka meminta bantuan dan air kepada penghuni surga, kemudian penghuni surga tersebut menjawab, bahwa kedua hal tersebut diharamkan oleh Allah diberikan pada orang-orang kafir, yaitu orang yang terlihat beragama akan tetapi bermain-main dan bersenda gurau dengannya.

Kafir sendiri terbagi menjadi dua macam. Kafir pertama, merupakan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan RasulNya, orang-orang yang syirik. Sungguh tidak akan masuk surga orang-orang yang tidak beriman* à adzabul ‘adziim.

Lalu, siapakah golongan kafir kedua ini? Yaitu orang yang terlihat beragama akan tetapi bermain-main dan bersenda gurau dengannya. Orang yang beragama, akan tetapo hanya menjadikan agamanya sebagai topeng untuk dunianya. Na’udzubillah.


Semoga Allah senantiasa menjaga kita di jalanNya. 

Jumat, 06 Juni 2014

Ibu...


Mungkin aku akan terus mendewasa
Menjadi sosok yang terlihat bijak di hadapan banyak orang
Tapi
Aku tetaplah anak kecil Ibu
Anak kecil ibu yang manis dan manja
Anak kecil yang akan selalu membutuhkan Ibu...

Ibu, terima kasih....


Di tengah gelapnya malam dan keringnya air mata,
Yogyakarta, 5 Juni 2014  18:37


 
 
 
 

Jumat, 16 Mei 2014

#12: Shalat di Jepang (2) [Selamat datang di Fukuoka!]

..continued...

Mhihihi maaf post kemarin menggantung, akan saya lanjutkan disinih :3
(Bagi yang belum membaca, bisa membaca di post pertama: #10: Shalat di Jepang, ceritanya kami sedang berburu tempat shalat di Bandara Fukuoka).

Kamis, 08 Mei 2014

Tentang Indonesia

Indonesia
Dengarlah suaraku
Kan kubawa sampai akhir langkahku
Jangan pernah menyerah
Sudah terlalu lama kita terlelap
Merah putih kan selalu di hati
(Dari Mata Sang Garuda - Pee Wee Gaskins)
Akhir-akhir ini saya sering membaca tulisan yang cukup provokatif, yang satu, sebenarnya tidak menjelek-jelekkan Indonesia, tetapi memang menonjolkan kelebihan negeri tetangga, sedangkan tulisan satunya, seakan tak mau kalah, menulis mengenai betapa indahnya Indonesia, tanpa harus melirik negeri lain. Hm, menarik.
Saya sendiri, tidak naif, memang menjadikan luar negeri menjadi salah satu tujuan saya, terutama untuk studi lanjut (insyaAllah). Dan bagi saya, itu sah-sah saja, maksudnya, dalam beberapa hal, luar negeri memang lebih unggul dari Indonesia.
Tapi, Indonesia tetaplah tanah air saya. Sebagaimanapunnya saya nanti, saya ingin kembali ke tanah ini untuk mengembalikan apa yang telah saya dapatkan.
Maksud saya, haruskah diperdebatkan kecintaan kita pada Indonesia? Apakah solusi hanya selesai hingga perdebatan? Tentu saja tidak.

Rabu, 07 Mei 2014

#11 : Kansai, We're Coming! (Part 3)

Kansai, the amazing airport. Nggg before I continue my story, let me share a link about Kansai Airport. Here it is. (Kansai Airport)

Yup, that's a picture through Kansai Airport. :3



Awalnya, sebelum kami belum benar-benar tahu akan ke Jepang, saya sendiri tidak ada bayangan Bandara Kansai itu seperti apa. Kata salah seorang teman saya yang sudah browsing, bandaranya ngapung, sudah diperlihatkan sih gambarnya, tapi saya tetap belum bisa membayangkan sampai saya sendiri yang membuktikan. Dan ternyata Kansai ini adalah bandara yang dibangun diatas tanah reklamasi pantai. Ya semacam Pantai Marina di Semarang lah.

Tempat-tempat yang ada di Jepang memang sangat bersih, dan tertata, termasuk bandara ini. Kansai sendiri merupakan bandara internasional terbesar ke dua di Jepang setelah Tokyo. Bandara Kansai terdiri dari empat lantai. Lantai pertama, sesuai pengalaman, merupakan lantai yang cukup ramai. Berfungsi sebagai gate kedatangan, baik domestik maupun internasional. Di lantai pertama ini juga terdapat pusat informasi dan spot-spot tempat mengambil berbagai macam brosur, dari yang berbahasa Inggris sampai yang menggunakan huruf kanji. Selain itu juga terdapat tempat penitipan/pengiriman barang, dan tempat penjualan tiket shuttle bus dan shinkansen.

Selasa, 29 April 2014

KIK: Kartu Identitas K...?

KIK ?


Sebenarnya, akhir-akhir ini sedang marak berita mengenai parkir kendaraan bermotor di sejumlah fakultas di UGM. Ya, mungkin mahasiswa UGM sudah demikian sugih, sehingga membutuhkan lahan berlebih untuk memarkirkan kendaraannya (baca: mobil).




Sumber Foto: FB Mas Dwiky PS

Saya jadi teringat tulisan saya ini yang sudah lama terbaikan. Bahas tulisan saya ajadeh yaaa :D 

KIK.

Ada yang tahu apa itu KIK?
Kalau mahasiswa UGM mustinya sudah tau lah, ya. ^^
Kali ini saya ingin membahas KIK, dalam perspektif diri saya sendiri. Jadi ini hanyalah sebuah tulisan/opini pribadi saya. Saya meminta maaf atas kata-kata yang kurang berkenan kemudian.

Oke, pertama, mari kita tengok apa itu KIK dari perspektif kami (Mahasiswa UGM 2012).

Rabu, 23 April 2014

Aku ingin bercerita tentang kita. 
Iya, kamu, dan aku tentu saja.
Aku ingin orang lain tahu, bahwa aku dan kamu telah menjadi kita.
Bahwa aku dan kamu sudah bersama.
Jangan kau pikir aku bahagia sekarang.
Aku memang bahagia, tapi belum, atau bahkan mungkin tidak sepenuhnya.
Kau tahu, dengan meleburkan kita, berarti batas juga bertambah.
Dengan meleburkan kita, juga berarti bahwa kita tidak akan lama bersama.
Haha, bagimu mungkin hal ini lucu, atau sedikit menggelitik.
Tapi bagiku, ini adalah hal yang berat.
Di satu sisi, mungkin ya sekarang kita bersama.
Tapi ingatkah, bahwa pertemuan adalah awal dari perpisahan?
Yogyakarta, 22 April 2014 10:34

Kamis, 17 April 2014

Pelaku Peka

Iseng-iseng berhadiah :D


Nggg, sebagian besar benar, sih. Beberapa hal sedikit menggelitik kemudian adalah pada bagian "Tipe Pelaku Peka biasanya seniman berbakat atau perajin yang amat terampil". Sepertinya agak pengecualian untuk saya, mhihihi.

Overall, saya hanya berusaha menjadi orang yang lebih baik. Apa kata orang biarlah. Toh kita sama-sama manusia. Bukan bermaksud acuh tapi hanya berusaha menyaring. Kritikan membangun diterima, kalau sekedar mengkritik anggap saja ..... *isisendiri* :D

Rabu, 16 April 2014

Dakwah Kampus Ideal

Dakwah Kampus Ideal
Oleh: Andika Putri Firdausy
JMG (Jamaah Muslim Geografi) UGM

“Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali pula dalam keadaan asing, maka berbahagialah orang-orang dikatakan asing” (HR. Muslim)
Mahasiswa merupakan status sosial istimewa yang dapat disandang hanya sebagian kecil penduduk di negeri ini. Mahasiswa merupakan kaum elit terpelajar yang di pundaknyalah kemajuan negeri ini dibebankan. Mahasiswa merupakan agent of change, agen perubahan yang diharapkan dapat mengubah negeri ini menjadi lebih baik ke depannya. Status ‘mahasiswa’ bukanlah suatu hal yang patut untuk disia-siakan. Sebaliknya, keadaan ini merupakan suatu hal yang patut dimanfaatkan sebaik-baiknya.
 Saat ini Indonesia masih berada pada tahap berbenah. Pengaruh kehidupan luar terutama bangsa asing banyak yang jauh bahkan tidak mencerminkan budaya timur. Nilai-nilai Islam tergerus oleh yang disebut perkembangan zaman. Di satu sisi, masa ini merupakan zaman modern – globalisasi – dimana sains dan teknologi dapat berkembang dengan pesat. Akan tetapi di sisi lain banyak orang yang menyalahartikan hal kemajuan tersebut, utamanya orang-orang yang masih kurang dalam hal pemahaman.
Indonesia terdiri dari masyarakat yang heterogen. Adanya pengaruh globalisasi dari berbagai pihak membawa dampak yang berbeda-beda bagi setiap orang, termasuk umat muslim. Terlampau banyak media yang menjejali kita dengan tayangan-tayangan yang tidak layak dan cenderung merusak moral bangsa. Minimnya da’i yang pantas, atau adanya perbedaan kepantasan da’i bagi orang awam justru dapat semakin memperburuk keadaan.  Tentu saja kita sebagai hamba Allah yang telah diberi kesempatan menimba ilmu tidak boleh membiarkannya begitu saja. Tugas memperbaiki akhlak bangsa ini pada akhirnya juga menjadi tanggungjawab kita.
Lembaga Dakwah Kampus (LDK) merupakan salah satu tempat untuk menyampaikan ajaran Allah. Sasaran atau target dakwah adalah mahasiswa yang dianggap sudah cukup mengerti dan dapat mengambil nilai-nilai dari kehidupan. LDK menjadi ujung tombak pergerakan dakwah Islam melawan nilai-nilai globalisasi yang menjebak, dengan tetap berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Di dalamnya kelak diharapkan dapat menerapkan dan menyebarkan nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan. Serta mengajak saudara-saudara kita seiman untuk bersama berbenah memperbaiki akhlak bangsa ini, agar kemudian dapat bersama melangkah ke jannahNya.
Akan tetapi dalam perwujudannya tidak dapat semudah membalik telapak tangan. Tentu saja tidak ada hal yang sempurna – ideal – di dunia ini, kecuali Allah. Tetapi selalu ada batasan-batasan untuk membuat suatu hal menjadi mendekati sempurna, limit satu. Begitu juga dengan dakwah kampus ini. Dakwah kampus yang ideal bukan hanya dakwah kampus dengan da’i yang kesemuanya telah zuhud, atau yang kesemua da’inya telah memiliki ilmu yang sangat tinggi – ulama’ – tentu saja bukan. Dakwah kampus yang ideal menurut pandangan saya adalah dimana dakwah kampus tersebut dapat bergerak menyeluruh ke seluruh aspek kehidupan kampus, dapat mengajak yang siapapun untuk bergerak mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya, dapat menjangkau semua kalangan.
Dakwah kampus membutuhkan orang-orang yang dapat maksimal tidak hanya dalam hal beribadah, akan tetapi juga berjamaah. Dalam beramal kita dianjurkan untuk berjamaah, sehingga amalan kita dapat lebih terasa manfaatnya. Selain itu dalam berjamaah kita juga dapat meningkatkan ukhuwah islam antar saudara kita. Kekuatan kita selanjutnya terdapat dalam jalinan ukhuwah yang terjalin, sehingga dalam berdakwah kita tetap dapat saling mengingatkan dan menguatkan ketika iman sedang naik-turun. Selama Allah adalah satu-satunya tujuan, insyaAllah kita tidak akan pernah salah, dan tidak akan pernah kecewa. Semoga Allah senantiasa menjaga keistiqomahan kita. Mari berfastabiqul khairaat!

Yogyakarta, 28 Februari 2014

Andika Putri Firdausy

Rabu, 09 April 2014

#10: Shalat di Jepang

Tulisan berikut sedikit melompat dari tulisan yang sebelumnya. Saya akan membahas bagaimana kami bisa survive untuk sholat di Jepang dengan jumlah penduduk muslim yang minim. Inilah cuplikannya :)

Sebelum melanjutkan ke cerita perjalanan selanjutnya, saya akan menceritakan bagian cerita kami tentang sholat. Sebuah anugerah luar biasa bagi kami dapat menunaikan shalat di negeri orang. Apalagi di sini muslim sebagai minoritas. Alhamdulillah wa Allahuakbar. Semoga saya (kami) tetap istiqomah dan dapat menunaikan ibadah kami di negeri-negeri indah lainnya. Aamiin.

Shalat pertama di luar Indonesia adalah di Kuala Lumpur. Kami transit di KL sewaktu berangkat. Karena kami akan take off lagi masih siang dan akan melalui perjalanan yang cukup panjang, kami menjama' shalat dhuhur dan ashar di KL. Di bandara terdapat sebuah mushola yang tidak terlalu besar, mirip dengan mushola yang ada di mall di Indonesia. Kebersihannya juga kurang lebih sama, maklum masih serumpun. Cara berwudhu dan kesemuanya juga masih 11-12. Orang-orang yang sholat juga banyak yang masih serumpun, kalau tidak orang Indonesia, pasti orang Malaysia. Hanya beberapa yang memiliki ras yang berbeda, misalnya India.

Tempat sholat kedua telah berpindah ke negara selanjutnya, Jepang. Kami sampai di bandara Kansai tengah malam dan sudah masuk waktu shalat Isya. Setelah membersihkan diri dan merapikan barang-barang, kami mulai mencari tempat untuk shalat. Di dalam kawasan bandara sudah cukup sepi, hanya tampak beberapa orang yang sedang membersihkan ruangan dan di ujung lain sedang memasang semacam spanduk. Alhamdulillah di sekitar basecamp yang kami pilih tidak ada orang lain, sehingga kami bisa leluasa memilih tempat shalat. Setelah yakin dengan arah kiblat, kami menggelar sajadah, dan memulai shalat. Semilir angin menambah kekhusyukan shalat kami, di negeri orang. Alhamdulillah shalat Maghrib dan Isya selesai ditunaikan.


e-KTP



e-KTP
Ini tulisan tidak ada hubungannya dengan pemilu, ya!
Hanya saja, di tengah hiruk-pikuk pemilu, mendengar cerita beberapa orang kawan mengenai pemindahan dapil saat pemilu dengan syarat yang terkadang belibet, kenapa kita tidak memanfaatkan “e-KTP” saja?
Saya masih sering bertanya-tanya sampai sekarang: sebenarnya, tujuan pembuatan e-KTP itu apa sih? 
Maksud saya, jika e-KTP itu digunakan sesuai tujuan aslinya, saya rasa, proses birokrasi menjadi lebih mudah, misalnya dalam hal pemindahan domisili untuk PEMILU (sekali lagi ini hanya contoh).
Setahu saya, pada awal digembor-gemborkannya e-KTP, sepertinya e-KTP ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu kehadirannya dan sangat diperjuangkan. Kami sekeluarga  sampai bela-belain pulang mudik cepat-cepat karena mengurus e-KTP yang katanya hanya bisa diurus pada waktu tertentu saja, dan akan segera diberlakukan. Konon kabarnya juga e-KTP mengandung semacam chip yang dapat melacak identitas pemilik.
Benarkah?
Kalau boleh, saya ingin membandingkan dengan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) UGM. KTM kami (mahasiswa UGM, red) merupakan kartu single card, yang bahkan sekarang semakin bertambah fungsinya. Selain sebagai tanda pengenal mahasiswa, kartu ini juga dapat digunakan sebagai kartu ATM, kartu pembayaran Trans Jogja, kartu peminjaman buku di Perpustakaan UGM, kartu GMC (Gadjah Mada Medical Center), dan entah apa lagi.
Saya rasa ini fungsi yang cukup banyak dan sangat membantu. Kita tidak perlu menggunakan banyak kartu, akan tetapi hanya perlu satu kartu yang multifungsi.
Lalu, e-KTP saya, apakah sudah demikian?
Hm, saya rasa belum. 
Harapan saya untuk e-KTP sih tidak muluk-muluk. Tidak harus multifiungsi seperti KTM di UGM. Yang terpenting adalah identitas yang jelas dari tiap penduduk Indonesia. Sistemnya benar-benar elektronik dengan kode-kode tertentu begitu yang dapat dilacak melalui sistem yang sama di seluruh daerah di Indonesia, sehingga dapat memudahkan ketika mengalami mutasi dan kawan-kawannya. Saya rasa banyak ahli yang lebih mengerti dibandingkan saya.
Ini hanya sekedar opini pribadi saya, terlepas dari bagaimana sistem di Indonesia saat ini. Semoga Indonesia menjadi negeri yang lebih bermartabat. Semoga Indonesia segera pulih, aamiin.

Yogyakarta, 9 April 2014 01:00
Andika Putri Firdausy

Sabtu, 05 April 2014


We always have our own way ^^ mhihihi, thanks to be a nice and superb little-sister! I love you!!! ♥

Semoga Allah selalu menjagamu, menjaga kedua orangtua kita, juga menjagaku. Menaungi keluarga kita dengan rahmatNya. Mengiringi langkah kita dengan ridhoNya. Menjaga kita, sampai kelak kita dipertemukan kembali di syurgaNya. Aamiin ya Rabb.

Allah, aku mencintai Allah. Aku mencintai Ayah dan Ibuk karena Allah. Aku juga mencintai adek karena Allah.

Allah, terima kasih atas segala nikmat yang Engkau berikan kepadaku, kepada kami. Izinkanlah kami menjadi seorang yang lebih baik lagi. Istiqomahkanlah kami di jalanMu, Rabb. Ridhoilah selalu langkah kami.


Yogyakarta, 5 April 2014 19:12

Andika Putri Firdausy
-sayainginpulang-


Resolusi #1

Bismillah.
Pagi ini, biasa saja, seperti pagi-pagi kemarin, sebenarnya. Hanya saja, saya merasa ada beban yang bertambah di pundak saya. Saya menghadap ke arah cermin sembari bertanya, "Apa yang sudah saya lakukan selama 20 tahun ini?"
Kemudian memori berputar. Waktu dimana saya masih menjadi anak kecil yang manis, juga bandel. Kenangan pertama yang masih saya ingat adalah, ketika saya, uti, dan akung Jabung, bersama. Saat itu usia saya sekitar tiga tahun, memakai baju merah, dan topi dengan kepangan rambutnya di belakang. Kami berfoto di sebuah sekolah dasar tempat Akung mengajar. Ya Allah, Akung, Uti, Putri kangen.. Semoga Allah surga-kan Akung, dan bertemu dengan Putri dan Uti, kelak. Terima kasih atas kasih sayang Akung dan Uti pada cucu pertama ini. :")
Lalu teringat ketika saya berumur sekitar 4-5 tahun, saat sekolah taman kanak-kanak. Kedua orangtua saya memiliki pekerjaan, sehingga pada waktu kecil saya tidak pernah ditunggu ketika sekolah, mengantarpun jarang kalau sedang masuk pagi. Biasanya saya bersama budhe, orang yang momong kami, saya dan adik sejak kecil. Waktu itu ayah libur bekerja (atau mungkin masuk siang, saya lupa) sehingga bisa mengantar saya ke sekolah. Seperti biasa, sebelum masuk kelas kami berbaris. Sembari berbaris saya terus memperhatikan ayah, mungkin karena saya merasa ini momen yang sangat jarang. Perlahan, kemudian ayah beranjak pergi, dan saya mulai menangis. Saya menangis dengan kencang karena tidak mau ditinggal ayah pergi. Kemudian saya dibujuk, tapi saya tetap menangis. Hingga entah bagaimana akhirnya, saya berhasil masuk ruang kelas. Ayah, Mbak sayang Ayah, Mbak sayang Allah karena Allah. Ayah, mbak kangen..
Lalu ibu. Entah saya harus menceritakan bagian yang mana. Ibu Ibuk, mbak kangen, maaf......

ps. maaf tulisan harus menggantung dan saya akhiri, saya tidak kuat kagi menulis. semoga Allah kuatkan pundak saya, semoga Allah istiqomahkan langkah saya.

Yogyakarta, 5 Apri 2014 05:28

Jumat, 04 April 2014

Selalu ada gejolak dibawah payung kepemimpinan
Keinginan yang membuncah dari segelintir orang yang haus kekuasaan
Selalu ada goncangan dibalik tabir muka tenang
Jiwa-jiwa yang rakus ingin meraup keuntungan
Tuhan, tolong kami
Selamatkanlah jiwa suci orang-orang yang ikhlas
Lindungilah hati jernih orang-orang yang rela
Sungguh kami tak ingin apapun
Hanya wujudnya damai di negeri ini
Yogyakarta, 4 April 2014 13:32
*disaat UTS Kartografi Digital ~

Kamis, 03 April 2014

ICAST 2013: "Nyelip" Part (Gallery)

PHOTO'S PART
-my gallery-
NB. mumpung ada koneksi :D
(ceritanya saya lagi nemu wifi yang superb kenceng kaya di Jepang, jadi harus dimanfaatkan mhihihi :3)

@Bandara Soekarno Hatta, seconds before take off with Ima's parents ^^

ICAST 2013 - Day 2 (Dec, 13th 2013) with Zhou Bingran from Shandong University, China

ICAST 2013 - Day 2 (Dec, 13th 2013) - After Closing Ceremony - US! :)

In front of the 100th Memorial Hall Building, Kumamoto University (GSC!)

ASO Farmland! ♥ Cool but cute :3 Dec, 14th 2013

Around ASO's temple ~

@Shrine (or temple?) :D Say "KUMAMOTOO!"

At Shrine ♥ nananina ~

ICAST 2013 ALL STARS ~ at ASO Daikanbou ♥

With Ms. Eriko Fuchino, the amazing one, thanks for everything! :)

View from Gate DOmestic (Jetstar), Kansai Airport

Alatas, the special one ♥

Finally arrive in Fukuoka, Dec, 10th 2013, with 9 celcius degrees :3

Cooking cooking ♥ Thanks Kumamoto Islamic Center and its people ♥

Kari Ayam made in Japan :D

Just beautiful!!! ♥

Say OOOOO!

ICAST 2013 - Day 1 - After Opening Ceremony 

In front of Kumamoto University Library ♥ Dec, 13th 2013

After shopping!

Deutschland ~ (in Japan? lol)

Kumamoto Castle with Ms. Nanik Anita :) Dec, 13th 2013

Kumamoto International Foundation (KIF Buliding)

SNOW! At Mount ASO! ♥

ASO's Farmland ^^

Berkumpul di Jannah