Hidup itu selalu proses belajar, bukan?
Dan belajar
merelakan itu adalah hal yang luar biasa. Tidak banyak orang yang mau
bersusah-susah belajar merelakan apa yang pada akhirnya harus hilang. Tetapi
yakinlah bahwa akan ada sesuatu yang lebih baik dari hal yang hilang itu.
Apapun itu. :)
Kehilangan adalah salah satu hal yang mutlak pasti terjadi
dalam hidup, meski hanya sekali seumur hidup. Kehilangan harta, benda, jabatan,
kesempatan, atau bahkan orang yang kita sayang. Kehilangan memang selalu
menyakitkan. Tetapi merelakan akan menjadi obat yang mujarab.
Bukan hal yang mudah menjadi seseorang yang merelakan dengan
ikhlas. Tetapi akan lebih sulit jika kita tak membantu diri kita sendiri untuk
ikhlas merelakannya. Kehilangan adalah keniscayaan, tetapi keikhlasan adalah
suatu hal yang patut diusahakan. Yakinlah bahwa rahasia Allah lebih indah dari
apapun. Yakinlah bahwa ada hal yang lebih baik di luar sana yang akan datang
kepadamu. Yakinlah, bahwa merelakan bukanlah hal yang hina, justru merupakan
suatu hal yang mulia.
Tetapi, hei! Bukankah mengucapkan selalu lebih mudah dibandingkan menjalankan?
Tentu saja. Akan tetapi, kita tidak pernah tahu perjalanan yang telah dilewati orang lain, bukan? Bisa jadi dia bisa berkata dengan mudah karena dia telah melewatinya. Atau, mungkin juga ia telah tertatih berlatih mengucapkannya. Bukankan selalu ada saat pertama bagi semua orang?
Ketika kita berhasil, tentu sebelumnya kita pernah gagal. Ketika kita mendapatkan sesuatu, bisa jadi di saat yang sama kita kehilangan sesuatu yang lain. Hidup ini adalah keseimbangan, dimana bukan hanya kita yang bekerja, tetapi Dia.
Pencapaian tertinggi manusia, bukan saja pada apa yang bisa dia dapatkan. Tetapi lebih kepada apa yang bisa dia berikan.
Dan merelakan, adalah salah satu hal besar yang patut kita upayakan. Kita boleh bersedih ketika kehilangan. Kita juga boleh menangis ketika merasa kecewa. Pun tentu kita boleh putus asa ketika gagal. Tetapi ingat, inna ma'al 'ushri yusroo, 'bersama kesulitan pasti ada kemudahan'. Ketika kehilangan sesuatu, pasti ada hal lain yang sedang kita dapatkan. :)
Ikhlas memang bukan hal yang mudah, tetapi akan menjadi indah jika kita melakukannya.
Tetapi, hei! Bukankah mengucapkan selalu lebih mudah dibandingkan menjalankan?
Tentu saja. Akan tetapi, kita tidak pernah tahu perjalanan yang telah dilewati orang lain, bukan? Bisa jadi dia bisa berkata dengan mudah karena dia telah melewatinya. Atau, mungkin juga ia telah tertatih berlatih mengucapkannya. Bukankan selalu ada saat pertama bagi semua orang?
Ketika kita berhasil, tentu sebelumnya kita pernah gagal. Ketika kita mendapatkan sesuatu, bisa jadi di saat yang sama kita kehilangan sesuatu yang lain. Hidup ini adalah keseimbangan, dimana bukan hanya kita yang bekerja, tetapi Dia.
Pencapaian tertinggi manusia, bukan saja pada apa yang bisa dia dapatkan. Tetapi lebih kepada apa yang bisa dia berikan.
Dan merelakan, adalah salah satu hal besar yang patut kita upayakan. Kita boleh bersedih ketika kehilangan. Kita juga boleh menangis ketika merasa kecewa. Pun tentu kita boleh putus asa ketika gagal. Tetapi ingat, inna ma'al 'ushri yusroo, 'bersama kesulitan pasti ada kemudahan'. Ketika kehilangan sesuatu, pasti ada hal lain yang sedang kita dapatkan. :)
Ikhlas memang bukan hal yang mudah, tetapi akan menjadi indah jika kita melakukannya.
Yogyakarta, 26 Desember 2014
Andika Putri Firdausy
Anyway, mari sejenak kita doakan saudara kita yang telah mendahului kita, 10 tahun yang lalu. Kehilangan memang selalu menyakitkan. Tetapi doa akan menjadi hadiah indah dalam merelakan. Al-fatihah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar