Sebuah perasaan seorang anak manusia yang muncul karena berbagai alasan sebenarnya, tapi kemudian sampai pada puncaknya ketika, ada seseorang yang berkata, "Kita ni masih bisa hidup enak, makan nikmat, kasur empuk, nyaman.. Kenapa masih pada gak nerima...?". Dalam hati ku berkata, Hellaaaw, di negara ini ada lebih dari 250 juta manusia yg bermacam², bukan cuma kamu aja, Ferguso!
Tadi pagi ke pasar, terus ada petugas yg sedang sibuk (menggusur) menertibkan PKL. Nggak tau gimana awalnya sih, jd nggak tau detail kasus atau siapa yg salah. Cuman jadi ngilu sendiri aja liatnya. Jadi kaya mikir, jangan sampai, orang diluar sana bersusah-susah menghidupi keluarganya, dan kita enak-enakan dg hidup kita tanpa peduli sedikitpun.
Iya hidup, dan segala perniknya adl pilihan. But please make sure, ketika kita memutuskan utk memilih atau melakukan sesuatu, bukan cuma utk kepentingan kita pribadi. Yaa gpp sih sebenernya, tapi tolong jangan menganggap bahwa semua orang itu hidup enak seperti kamu ~~ Banyak lho, yg hidupnya nggak tenang, makan nggak enak, tidur nggak nyenyak. Dan di atas itu semua, tanpa sadar, ternyata kita berkontribusi mewujudkan ketidakenakan (?) hidup orang tsb. Lalu apakah kita masih bisa nggak peduli sama sekali dg orang lain dan lingkungan di sekitar kita?
Ini bukan cuma ttg Pilpres atau filmnya Watchdoc. No.
Ini adl tentang kita sendiri, sebagai manusia, sebagai khalifah di Bumi ini. Apa iya kita bisa hidup tenang kalau tahu bamyak diluar sana yang tanpa kita sadari dirugikan karena ulah, KITA...
Dari dulu, orangtua selalu negur kalau ada listrik dibuang2, colokan dibiarin padahal udah nggak butuh. Buang sampah ke tempat sampah, dan sebisa mungkin pisahin organik dan anorganik. Matiin mesin motor kalo lampu merah masih lama. Sampai aku salut sm salah satu temen, yg belio kalo beli buah, akan pilih yg mendekati busuk alias kematengen, supaya nggak nambah food waste.
Jadi, apapun yg kita lakukan, itu IYA ngaruh ke lingkungan sekitar kita. So please, berhentilah untuk tidak peduli.Mau berkontribusi dg apapun, monggo, it's your choice.
Ini adalah tanggungjawab kita sebagai manusia, sebagai khalifah di Bumi ini. Allah sudah sangat baik memberikan kita kesempatan, lalu apakah begitu saja kita siakan?
Seperti air yang membawa kesegaran, seperti angin yang membawa kesejukan, dan seperti api yang membawa kehangatan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Tulisan berikut sedikit melompat dari tulisan yang sebelumnya. Saya akan membahas bagaimana kami bisa survive untuk sholat di Jepang dengan ...
-
Angin segar bertiup riang Menembus embun pagi yang malu-malu Daun-daun yang berguguran Ditemani percikan air hujan yang lembut Indah ...
-
Aku ingin bercerita tentang kita. Iya, kamu, dan aku tentu saja. Aku ingin orang lain tahu, bahwa aku dan kamu telah menjadi kita. Ba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar