Dakwah Kampus
Ideal
Oleh:
Andika Putri Firdausy
JMG
(Jamaah Muslim Geografi) UGM
“Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali pula dalam keadaan asing, maka berbahagialah orang-orang dikatakan asing” (HR. Muslim)
Mahasiswa merupakan status sosial istimewa yang
dapat disandang hanya sebagian kecil penduduk di negeri ini. Mahasiswa
merupakan kaum elit terpelajar yang di pundaknyalah kemajuan negeri ini
dibebankan. Mahasiswa merupakan agent of change, agen perubahan yang diharapkan dapat mengubah
negeri ini menjadi lebih baik ke depannya. Status ‘mahasiswa’ bukanlah suatu
hal yang patut untuk disia-siakan. Sebaliknya, keadaan ini merupakan suatu hal
yang patut dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Saat ini Indonesia masih berada pada tahap
berbenah. Pengaruh kehidupan luar terutama bangsa asing banyak yang jauh bahkan
tidak mencerminkan budaya timur. Nilai-nilai Islam tergerus oleh yang disebut perkembangan zaman. Di satu sisi, masa
ini merupakan zaman modern – globalisasi – dimana sains dan teknologi dapat
berkembang dengan pesat. Akan tetapi di sisi lain banyak orang yang
menyalahartikan hal kemajuan tersebut, utamanya orang-orang yang masih kurang
dalam hal pemahaman.
Indonesia
terdiri dari masyarakat yang heterogen. Adanya pengaruh globalisasi dari
berbagai pihak membawa dampak yang berbeda-beda bagi setiap orang, termasuk
umat muslim. Terlampau banyak media yang menjejali kita dengan
tayangan-tayangan yang tidak layak dan cenderung merusak moral bangsa. Minimnya
da’i yang pantas, atau adanya perbedaan kepantasan da’i bagi orang awam justru
dapat semakin memperburuk keadaan. Tentu
saja kita sebagai hamba Allah yang telah diberi kesempatan menimba ilmu tidak
boleh membiarkannya begitu saja. Tugas memperbaiki akhlak bangsa ini pada
akhirnya juga menjadi tanggungjawab kita.
Lembaga
Dakwah Kampus (LDK) merupakan salah satu tempat untuk menyampaikan ajaran
Allah. Sasaran atau target dakwah adalah mahasiswa yang dianggap sudah cukup
mengerti dan dapat mengambil nilai-nilai dari kehidupan. LDK menjadi ujung
tombak pergerakan dakwah Islam melawan nilai-nilai globalisasi yang menjebak,
dengan tetap berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Di dalamnya kelak diharapkan
dapat menerapkan dan menyebarkan nilai-nilai Islam dalam setiap lini kehidupan.
Serta mengajak saudara-saudara kita seiman untuk bersama berbenah memperbaiki
akhlak bangsa ini, agar kemudian dapat bersama melangkah ke jannahNya.
Akan
tetapi dalam perwujudannya tidak dapat semudah membalik telapak tangan. Tentu
saja tidak ada hal yang sempurna – ideal – di dunia ini, kecuali Allah. Tetapi
selalu ada batasan-batasan untuk membuat suatu hal menjadi mendekati sempurna,
limit satu. Begitu juga dengan dakwah kampus ini. Dakwah kampus yang ideal
bukan hanya dakwah kampus dengan da’i yang kesemuanya telah zuhud, atau yang
kesemua da’inya telah memiliki ilmu yang sangat tinggi – ulama’ – tentu saja
bukan. Dakwah kampus yang ideal menurut pandangan saya adalah dimana dakwah
kampus tersebut dapat bergerak menyeluruh ke seluruh aspek kehidupan kampus,
dapat mengajak yang siapapun untuk bergerak mengerjakan perintahNya dan menjauhi
laranganNya, dapat menjangkau semua kalangan.
Dakwah
kampus membutuhkan orang-orang yang dapat maksimal tidak hanya dalam hal
beribadah, akan tetapi juga berjamaah. Dalam beramal kita dianjurkan untuk
berjamaah, sehingga amalan kita dapat lebih terasa manfaatnya. Selain itu dalam
berjamaah kita juga dapat meningkatkan ukhuwah islam antar saudara kita. Kekuatan
kita selanjutnya terdapat dalam jalinan ukhuwah yang terjalin, sehingga dalam
berdakwah kita tetap dapat saling mengingatkan dan menguatkan ketika iman
sedang naik-turun. Selama Allah adalah satu-satunya tujuan, insyaAllah kita
tidak akan pernah salah, dan tidak akan pernah kecewa. Semoga Allah senantiasa
menjaga keistiqomahan kita. Mari berfastabiqul
khairaat!
Yogyakarta,
28 Februari 2014
Andika
Putri Firdausy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar