Jumat, 16 Mei 2014

#12: Shalat di Jepang (2) [Selamat datang di Fukuoka!]

..continued...

Mhihihi maaf post kemarin menggantung, akan saya lanjutkan disinih :3
(Bagi yang belum membaca, bisa membaca di post pertama: #10: Shalat di Jepang, ceritanya kami sedang berburu tempat shalat di Bandara Fukuoka).

Percakapan antara mbak resepsionis dengan we dont know who ini semakin menegangkan saja. Mbaknya sering menyebut kata 'hai' sambil manggut-manggut. Meski kami tidak mengerti alur pembicaraan mereka, setidaknya kami mendengar kata 'hai' yang lebih sering diartikan dengan "siap pak bos" :D, yaa semacam tanda persetujuan begitu, meskipun raut mbaknya agak gimanaa gitu, kami berpikiran positif saja, semoga ada prayroom.

Dan, akhirnya, berakhirlah masa penantian kami.

Glek, gagang telepon diletakkan.

"I'm sorry, there is no prayroom in here..."

Hening.

Lagi-lagi tidak ada yang bisa kami lakukan selain saling berpandangan dengan muka memelas.

Mungkin, mbaknya merasa kasihan melihat kami yang begitu bersedih karena susah menunaikan sholat, then, ada sedikit pencerahan.
"Emm ok you can pray, but please keep quiet.." kurang lebih begitu kata mbaknya. Intinya sih, kami boleh shalat asal tidak berisik dan mengganggu lalu-lalang orang. Dan memang karena keterbatasan tempat, kami hanya boleh shalat di dekat tembok supaya tidak menghalangi jalan karena saking sempitnya jalan.
"Ah, thanks, arigatou ghozaimasu" ujar kami sambil manthuk-manthuk kegirangan.
Alhamdulillah, akhirnya. Setelah itu, kami kembali ke tempat barang-barang kami berada. Dan, kami bingung gimana sholatnya .-. Tempatnya benar-benar sempit dan belum lagi troli kami yang banyak, hm. Kami berada di dekat pintu otomatis yang setiap saat orang bisa keluar-masuk. Kami juga berada diantara deretan kursi tempat orang duduk menunggu, juga berada diantara barang-barang kami. Sedangkan arah kiblat yang kami yakini agak serong, tak searah dengan jalan. Jika kami paksakan, kami tidak bisa shalat karena kami terdiri dari laki-laki dan perempuan. Akhirnya, kami memilih shalat dengan duduk, as the last choice.

Ya, kami shalat dengan duduk dan membatasi shaf dengan troli. Selain itu troli juga lumayan berfungsi untuk menutupi kami. Memang sih ini kesempatan untuk mensyiarkan Islam, tapi kalau sudah dilarang dan tetap bandel, bahaya juga, mending kami 'nurut', insyaAllah ndakpapa *syemoga*.


Selepas shalat, rasanyaaaaaaa, alhamdulillaaaah banget! Shalat kesekian di negeri orang tertunaikan. Rasa syukur rasanya sungguh tidak cukup. Allah begitu baik kepada kami, alhamdulillah. :")

Setelah itu, kami siap-siap. Udara di dalam bandara yang hangat bisa saja menipu. Kami segera memasang senjata untuk menghadapi haawa dingin: jaket, syal, dan kaos tangan. Kami siap! Dan, bismillah melangkah keluar.
Welcome to Fukuoka ^^

Angin musim dingin Pulau Kyushu segera berhembus, terlihat ada angka 9 derajat celcius di hadapan kami. Waah masyaAllah ^o^ Sejenak kami berhenti, mengambil barang dari troli dan membagi tugas membawa barang. Tak lupa kami mengabadikan momen tersebut hehe.

Setelah itu, yang ada di pikiran kami adalah bagaimana kami sampai ke Kumamoto Islamic Center (KIC). Nah lho..

Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari bapak-bapak di KIC (kalau tidak salah Pak Darwis) via Isna di email beberapa waktu yang lalu, kami harus naik bus menuju Kumamoto Kotsusenta terlebih dahulu baru kemudian dijemput disana. Oke, mari berburu tiket menuju Kumamoto!

Di samping bandara, terdapat semacam tempat pemesanan tiket bus. Setelah mengumpulkan uang, kami akhirnya mendekat untuk membeli tiket dengan tujuan Kumamoto.
"vtdgbhsnmx^%@^&vsbn..."
Glek, kaga ada yang bisa bahasa Inggris, nyamm~

Untungnya teman saya ada yang bisa bahasa Jepang sedikit-sedikit, bisa lah untuk komunikasi. Dia mengatakan bahwa kami berlima akan membeli tiket menuju Kumamoto blablabla. Kemudian ibu penjual tiketnya bilang kalau harganya 2000 yen per orang. Pas kami mau bayar 10000 yen, eh malah tangan beliau gerak-gerak. Ternyata, kami mendapat diskon, beli 4 gratis satu, alhamdulillah. ^^ Setelah mengucapkan arigatou, kami menuju halte nomor 3 tempat bus kami akan berhenti (kalau tidak salah namanya Sanko, saya lupa -_-, maafkan).
The bus
Halte pemberhentian bus ditandai dengan semacam papan yang memberikan informasi tujuan dan jadwal kedatangan bus, juga nama-nama busnya. Jadwal kedatangan bus masih sekitar 20 menit, kami duduk dan bersenda gurau, menikmati anugerah dari Allah hingga saat itu, alhamdulillah. Rasanya masih tidak percaya. Di depan kami, terdapat bangunan terbuka yang cukup besar, dan hanya difungsikan untuk tempat parkir (lain kali akan saya bahas lebih detail). Kami mengamati sekitar dan mengambil beberapa gambar. Dan alhamdulillah busnya datang. Selamat berpetualang  ^o^
Halte

On the way to Kumamoto

Oh ya, izinkan saya cerita sedikit tentang perjalanan di pesawat yaa :D
Jadi selama di pesawat saya duduk di samping bocah kecil dan seorang ibunya, nama dedeknya Alatas. Sejak pertama melihat, masyaAllah, ini bocil kawainya ngga nguatin, serius! Dan parahnya, dia selalu melihat ke arah kami (saya dan teman saya), terutama saya yang persis di sampingnya. Dan lagi, ngeliatnya itu hloo ngga nahan, sambil senyum imut bingits, mumumu :* hahaa :D Dia baru ngga ngeliat saya pas pesawat take off, karena dia nangis merasakan getara di pesawata heheee, sama juga pas dia tidur, capek mungkin ngeliatin saya terus :p hahaaa XD Ibunya juga cantik sih.. malah kata teman saya kemungkinan ibunya itu artis Jepang, soalnya gayanya kenapaa gitu :D
Sekilas nengok keluar, terlihat pemandangan bandara dari atas. And yeah, bandaranya emang bener-bener ngapung di atas tanah reklamasi. Ini keren karena kami bisa melihat dengan jelas daratan-daratan buatan yang menjorok ke arah laut dengan dipenuhi bangunan. Ah, that was great! Alhamdulillah. ^^

Si kecil di Jetstar :*


Selesai ditulis, 
Yogyakarta, 16 Mei 2013
#betterlatethannever :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkumpul di Jannah