Semoga Allah senantiasa melindungi dan menjaga kita.
Usia, seperti waktu, tak akan dapat diputar kembali.
facebook.com/ikhwahg |
Karena memang mungkin usia itu bertambah, tapi ingatlah, jatah usia itu berkurang.
Saudaraku,
seringnya kita salah dalam memaknai hari ulang tahun tersebut. Apakah benar kita sedang ber-ulang tahun? Atau kita justru ber-ilang tahun? Mari kita renungkan.
Sebagai manusia biasa, rasanya cukup senang ketika ada beberapa kerabat dan teman yang mengingat dan mengucapkan 'selamat ulang tahun' serta menyelipkan doa-doa baik di setiap ucapan itu. Hanya saja, membacanya membuatku sedikit bergidik. Sudahkah aku melalui 19 tahunku dengan baik? Sudahkah aku bermanfaat bagi sesama? Bagi keluarga? Bagi agama ini?
Terkadang kita tidak pernah sadar bahwa apa yang kita lakukan dengan baik menurut kita, belum tentu dianggap baik oleh orang lain. Manusia itu terlalu relatif, semua hanya diukur menurut diri mereka masing-masing. Maka dari itulah, saya memohon maaf atas segala yang terucap, yang terlewat, yang tersurat, ataupun yang tersirat. Manusia adalah tempat salah dan dosa, maka perkenankanlah diri ini memohon maaf atas segalanya.
Beban terkadang semakin berat
Tapi pundak harus tetap diangkat
Bukan hanya untuk menunjukkan dirimu kuat
ataupun hebat
Tetapi semua tetaplah amanat
Yang takkan berubah walau telah gunakan jimat
Maka lakukanlah semua dengan khidmat
Agar diri terjaga dan bermartabat
Dan tentunya tak rugikan umat
Semangat!
Resolusi memasuki tahun ke-20 adalah memperbaiki diri, terutama mengurangi jatah tidur. Rasanya, akhir-akhir ini -atau mungkin dari dulu ya?- hidupku terlalu banyak diisi dengan tidur. Tidur memang sebuah kebutuhan, tetapi jika terlalu lama tentu saja akan sangat merugikan. Banyak hal-hal baik yang bisa kita lakukan untuk menggantikan jatah tidur. Membaca, menulis, mengerjakan laporan, dan masih banyak hal lainnya. Entah mengapa masih terasa berat untuk sekedar menahan kelopak mata. Mungkin memang butuh penyemangat dalam menjalankan semuanya. Ah, semangat! Pertolongan Allah tidak diberikan pada orang yang setengah-setengah. Sekali lagi, semangat! Bismillah.
After all, ingin berterima kasih yang tak terhingga kepada Rabb semesta alam, Allah swt yang telah memberikan segalanya kepadaku. Rasulullah yang telah memperjuangkan agama ini dengan seluruh jiwa dan raga, yang sampai-sampai ketika beliau akan wafat yang dikhawatirkan beliau hanya: ummati, ummati, ummati. Kedua orangtua yang luar biasa, seorang adik manis yang juga luar biasa, kerabat dan saudara seiman yang tak kalah luar biasanya, serta orang-orang hebat yang menginspirasi. Juga segala nikmat sehat dan kesempatan yang selama ini kurasakan, serta segala hal baik yang telah Allah karuniakan kepadaku hingga aku menjadi seperti ini.
Yogyakarta, 5 April 2013
Seseorang yang sedang berusaha menjadi yang lebih baik lagi dari dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar