“Menuntut ilmu karena Allah
adalah bukti ketundukan pada-Nya. Mempelajarinya dari seorang guru adalah
ibadah. Melangkah menuju majelisnya adalah pembuka jalan surga. Duduk di tengah
kajiannya adalah taman Firdaus. Membahasnya adalah bagian dari jihad. Mengajarkannya
adalah tasbih. Menyampaikannya kepada orang yang tidak tahu adalah shadaqah. Mencurahkannya
kepada orang yang berhak menerimanya adalah qurbah.”
– Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘Anhu,
dalam Lapis-Lapis Keberkahan,
Salim A. Fillah
– Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘Anhu,
dalam Lapis-Lapis Keberkahan,
Salim A. Fillah
Saya sedang membaca buku yang setelah sekian lama
teronggok ini, dan, pada halaman itu, saya berhenti. Allah, betapa ilmu-Mu
sangatlah luas...
Mungkin, kalau dibuat menjadi satu buku, tidak akan cukup
menuliskan kisah skripsi-an saya (yang belum selesai) ini #halah. Tapi, for sure,
kadang saya berpikir, kok, hidup gue
drama banget, ya :p
Saya sekarang berada di titik, anggap saja semangat pake
banget. Sampai saya berpikir mengundurkan tiket pulang gegara pengen
ngendon baca buku di perpus (padahal buku di kos juga belum rampung wkwk). Akhirnya
tidak jadi saya lakukan karena keburu dimarahin adek kalau nunda2 pulang, nanti
me-ha-pe-in orangtua soalnya, hiks, saya nggak mau itu. #baper
Saya nulis beginian, selain biar blognya keisi :p juga
biar menambah semangat saya sendiri. Karena, kadang saat kita lelah, kita butuh
mengatur ritme sejenak, bukan terus berhenti selamanya. Membaca perkataan Muadz
bin Jabal itu, saya jadi semangat. Iya, ya, bahkan ilmu saya nggak ada apa-apanya.
Cuma seujung kuku semut aja. Hiks, sama sekali tidak ada yang bisa dibanggakan
bahkan disebutkan. Allah, betapa
kecilnya saya...
Saya ingat ketika suatu pagi saya sedang mengulang satu
mata kuliah. Dosen saya waktu itu mengatakan, ‘Kalian kuliah, itu juga amanah. Bukan
hanya di organisasi aja amanah itu. Ketika
kalian bersungguh-sungguh dalam kuliah, artinya kalian juga sudah menunaikan
amanah dengan baik’. Jleb. Rasanya seperti
ditampar. Allah, apakah sudah cukup pertanggungjawaban saya?
Ya Allah, ingat juga di istilah Jawa tentang ‘tirakat’
dan sebagainya. Terkadang ketika kita sampai di suatu titik puncak, bisa jadi
itu bukan karena usaha kita, melainkan juga karena usaha orang-orang di sekitar
kita. Kita tidak akan pernah tahu doa dan usaha siapa yang akan sampai dan
diterima Allah, makanya, jangan pernah berhenti berusaha, berdoa, dan berbuat
baik. Karena bisa jadi itu tidak akan berimbas ke diri kita, tapi mungkin ke
keluarga kita dan orang-orang di sekitar kita.
Ih, jadi kemana-mana -,-
Intinya, saya jadi kembali menata niat saya. Ilmu Allah-lah yang akan saya kejar,
dan semoga itu menjadi pemberat amal saya ketika tidak ada hal lain yang bisa
saya ‘ajukan’ pada Allah di peradilannya kelak. Semoga, jalan dalam menuntut
ilmu ini, bisa bermanfaat bagi umat, dan kelak dapat saya pertanggungjawabkan. Kalau
dari yang saya kutip di blognya Mba Dewi,
“You are the author of your own
book on the Day of Judgement. Make sure it is well worth reading!”
Ini juga sih yang membuat saya kekeuh pengen S2 dulu sebelum kerja. Saya pengen mengexplore ilmunya Allah yang luas itu. Dan
semoga dengan itu, bertambahlah keimanan saya. Dan dengan ilmu itu pula, saya
bisa menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Bismillah ya, biidznillah.
Mungkin, saya hanya seonggok daging yang bernafas dan bergerak. Tapi semoga,
ilmu menjadikan saya manusia yang lebih bermanfaat dan berharga di mata Allah. Saya
juga ingat nasihat Ibu suatu ketika, ‘Nduk,
ilmu itu akan mengangkat derajat seseorang. Semangat, ya!’ Ah, Ibu. Semoga
kelak Allah pertemukan kita dengan keadaan terbaik di surgaNya, seperti nama
yang telah Ibu dan Ayah sematkan padaku.
Semoga Allah senantiasa menganugerahkan kita nikmat dalam
menuntut ilmu. Menelusuri setiap hikmah di balik Kalam-Kalam Al-Qur’an juga
ayat-ayat kauniyahNya. Semoga kita menjadi pejuang-pejuang ilmu yang senantiasa
mengamalkannya. Kalau kata Ustad Salim di bukunya, ‘Di lapis-lapis keberkahan, ilmu adalah pengikat kebajikan‘. Semoga kita
menjadi insan berilmu yang senantiasa menebarkan kebajikan. Dan dasar ilmu kita
berawal dari Al-Qur’an.
22 Juni
2016 / 17 Ramadhan 1437
Sang
Pejuang Ilmu,
Andika
Putri Firdausy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar