Ternyata, mencari-cari alasan itu, tidak selalu buruk. Tidak selalu berkonotasi negatif, seperti yang selama ini kupikirkan.
Misalnya, ketika kita mencari-cari alasan untuk tidak marah, mencari-cari alasan untuk tidak berprasangka, mencari-cari alasan untuk tidak malas dan seolah lupa. Ternyata, sangat tidak mudah, bukan? Dan, tentu saja tidak berkonotasi negatif.
Kata seorang kawan hari ini, "Tunggu, jangan buru-buru menyimpulkan. Kita harus mencari 70 alasan agar tidak berprasangka buruk."
Ah, benar juga rupanya.
Betapa awal dari berbagai bentuk kedzoliman salah satunya adalah ketidakkuasaan kita untuk mencari-cari alasan. Untuk tidak cepat-cepat marah, untuk tidak cepat-cepat suudzon, untuk tidak cepat-cepat menghakimi seseorang atau suatu hal.
Benar juga.
Kalau perlu, bukan 70, tapi seribu. Atau sejuta? Ah, baiknya memang tidak terbatas.
Bukankah kelapangan hati kita seharusnya seluas samudera? Agar menjadikan diri jauh dari berbagai keburukan, yang justru pada puncaknya akan mencelakakan diri sendiri.
Baiklah, hari ini belajar satu hal lagi. Tak selamanya yang terlihat buruk itu tidak baik. Ya "mencari alasan" ini misalnya. Tinggal bagaimana kita melihat dengan kacamata apa. Itu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar