Minggu, 04 Februari 2018

Ruang Penyimpanan

Ada banyak hal yang terjadi di dunia ini. Kemarin, hari ini, dan esok. Tetapi, kita tidak akan pernah bisa menyimpan semuanya sendiri. Ada ruang-ruang yang kemudian hari menjadi sesak akan hal-hal yang telah terlalu lama terlewat. Ada bagian-bagian diri yang menjadi terlalu lemah apabila berlama-lama berkutat dengan yang seharusnya terlupa. Dan ada keping-keping hati yang harus diselamatkan dari kenangan-kenangan yang harusnya dilupakan.

Ada banyak hal yang telah kita lakukan, orang-orang yang pernah kita temui, dan pekerjaan yang kita selesaikan. Tetapi, tidak semuanya harus disimpan baik-baik selamanya. Manusia bukanlah komputer yang meski memiliki kapasitas terbatas, tapi tetap memiliki simpanan tak terbatas di ruang-ruang yang lain, harddisk misalnya.

Tapi, bukankah kita tidak mau seperti itu? Manusia, bagaimanapun jua, memiliki kapasitas terbatas yang harus dikelola dengan baik. Biarkanlah diri kita menjadi utuh dan tetap utuh tanpa menyimpan ruang di tempat yang lain. Karena semua itu hanyalah tentang kita, bukan? Tidak ada hubungannya dengan orang lain.

Maka demi itu, kita lagi-lagi harus memperbaiki ruang penyimpanan kita. Membaginya dengan mana yang urgent, prioritas, rutinitas, atau hal-hal sekunder-tersier yang layak dikemudiankan. Kita harus pandai-pandai membagi ruang, menyekat antar ruang, pun juga mengisinya dengan hal yang seharusnya. Seakan merapikan folder dalam ruang komputer yang berserakan. Bahkan terlalu berserakan. Atau jangan-jangan, kita perlu menginstal ulang saja semua?

Sepertinya tak perlu. Cukup berdamai dengan diri dengan menghapus yang tak berarti. Bila saatnya folder itu dibutuhkan lagi, mungkin kita bisa membuat yang semisalnya?

Kereta Lokal Merak-Rangkas,
4 Februari 2018 08:28

Andika Putri Firdausy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkumpul di Jannah