Kemarinnya kemarin, temanku cerita. Katanya, hidup dia berubah..
Dulunya dulu, dia menjalani hidup seperti biasa. Normal layaknya manusia lainnya. Kadang tersadar, kadang juga terlupa. Biasa, namanya juga manusia kan ya~
Tapi. Ada suatu waktu ketika ia menyadari hal penting dalam hidupnya. Pencarian makna yang mungkin sampai puncaknya? Entahlah. Tapi dia merasa lebih baik dari sebelumnya. Seperti hidup di dalam hidup. Seakan melenggang dengan mudah di dalam setiap episode kehidupan.
Quran, katanya, yang membuat hidupnya berubah. Dia bukan, atau belumlah seorang penghafal. Tapi dia berusaha untuk menjaga yang sudah Allah karuniakan padanya. Rezeki untuk memahami cara membaca dan (mungkin) mentadabburinya. Dan, ia gunakan untuk terus mendekat padaNya dengan cara selalu dekat-dekat dengan Quran.
Dan, terbukti. Rasa-rasanya semua urusan menjadi mudah saja. Belum sampai berjuz-juz, 'cukup' satu saja, tapi, rutin. Iya, rutin. Katanya, itu kunci. Istiqomah memang berat, bukan? Tapi, istiqomah dalam dekat-dekat dengan Quran itu, banyak untungnya, banyak berkahnya. Perniagaan dengan Allah, termasuk dalam khidmat Quran, memang tidak pernah rugi, kan?
Kemarin, dia datang lagi. Katanya, hidupnya kembali banyak diuji. Sembari, dia bercerita bahwa kedekatannya dengan Quran memang tak seperti waktu sebelumnya. Banyak hal yang membuat dia jadi menjaga jarak. Eh, atau dibuat-buat saja?
Entahlah. Yang jelas, keberkahan ketika dekat-dekat dengan Quran itu nyata. Jadi, kami bersepakat untuk tak saling melupa, saling memgingatkan dengan saudaranya agar tak jauh-jauh. Disini saja. Bersama-sama. Agar, juga bisa ke surgaNya tanpa terpisah.
Ibukota,
14 Februari 2018
Andika Putri Firdausy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar