Mhihihi maaf post kemarin menggantung, akan saya lanjutkan disinih :3
(Bagi yang belum membaca, bisa membaca di post pertama: #10: Shalat di Jepang, ceritanya kami sedang berburu tempat shalat di Bandara Fukuoka).
Seperti air yang membawa kesegaran, seperti angin yang membawa kesejukan, dan seperti api yang membawa kehangatan.
(Bagi yang belum membaca, bisa membaca di post pertama: #10: Shalat di Jepang, ceritanya kami sedang berburu tempat shalat di Bandara Fukuoka).
Akhir-akhir ini saya sering membaca tulisan yang cukup provokatif, yang satu, sebenarnya tidak menjelek-jelekkan Indonesia, tetapi memang menonjolkan kelebihan negeri tetangga, sedangkan tulisan satunya, seakan tak mau kalah, menulis mengenai betapa indahnya Indonesia, tanpa harus melirik negeri lain. Hm, menarik.Saya sendiri, tidak naif, memang menjadikan luar negeri menjadi salah satu tujuan saya, terutama untuk studi lanjut (insyaAllah). Dan bagi saya, itu sah-sah saja, maksudnya, dalam beberapa hal, luar negeri memang lebih unggul dari Indonesia.Tapi, Indonesia tetaplah tanah air saya. Sebagaimanapunnya saya nanti, saya ingin kembali ke tanah ini untuk mengembalikan apa yang telah saya dapatkan.Maksud saya, haruskah diperdebatkan kecintaan kita pada Indonesia? Apakah solusi hanya selesai hingga perdebatan? Tentu saja tidak.
Kansai, the amazing airport. Nggg before I continue my story, let me share a link about Kansai Airport. Here it is. (Kansai Airport)