Manusia
adalah makhluk individu dan juga makhluk sosial. Pada dasarnya setiap manusia
adalah seorang pemimpin, entah bagi orang lain ataupun bagi dirinya sendiri.
Penciptaan manusia sebagai pemimpin atau khalifah di bumi ini juga merupakan titahNya.
Akan tetapi terkadang kita tidak sadar bahwa kita sedang memimpin, entah itu memimpin suatu forum, kelompok, atau bahkan
memimpin diri kita sendiri.
Seorang
pemimpin dianggap sebagai ‘kepala suku’ atas apa atau siapa yang dipimpinnya.
Ia berhak dan bertanggung jawab atas apa-apa yang dipimpinnya. Ia adalah
satu-satunya orang yang harus menjadi paling rela meluangkan waktunya atas apa
yang dipimpinnya. Ia adalah singa
diantara domba-domba, boleh jadi yang dipimpin tidak tahu apa-apa, tetapi
sang pemimpin harus tetap memposisikan dirinya.
Pemimpin
bukanlah orang yang sempurna. Ia juga manusia seperti layaknya kita. Terkadang
salah itu biasa, akan tetapi tanggung jawabnyalah yang diminta. Menjadi seorang
pemimpin pun bukanlah perkara mudah, bukan suatu hal instan dan dapat begitu
saja didapat. Jiwa pemimpin itu terlahir dan diasah, dan dibutuhkan piranti
untuk mengasah.
Kepemimpinan
merupakan skill dan jiwa yang wajib
diupgrade. Kepanitiaan dan organisasi
adalah salah satu tempat mengasah skill
tersebut. Jiwa kepemimpinan pun memiliki jam terbang, semakin sering kita
mengasah, semakin jiwa tersebut terbentuk dengan baik. Lingkungan yang baik
juga dapat mendukung tumbuh-kembang jiwa kepemimpinan ini.
Setiap kita adalah pemimpin, dan setiap kita memiliki tanggungjawab atas apa yang kita pimpin.
Andika Putri Firdausy,
Fakultas Geografi UGM 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar