Senin, 25 September 2017

Timbangan


 

*throwback Idul Adha xD

Masalah perdagingan ini, mengingatkan jaman SMA, tentang timbangan.
Yaps, pelajaran FI-SI-KA 😁 Which is, ketika kita sedang mengukur berat atau massa suatu benda, posisi kita terutama mata kita, harus sejajar dengan timbangan. Ga boleh dari atasnya, bawahnya atau sampingnya. Apalagi belakangnya, karena, ga bakal keliatan wkwk. Harus pas dari depannya.

Kenapa? Karena kalau ga pas dari depan, timbangan itu ga bakal akurat. Kebayang kan distorsi (?) atau pergeseran pengukuran yang ditimbulkan dari kesalahan pengukuran tadi? Kalau sedikit dan seperseribu siih mungkin maklum yaa. Tapi kalau terus menerus? Bakal ga adil. Padahal, timbangan itu harus passs, ga bisa kurang atau lebih, apalagi dalam hal jual-beli dan kawan-kawannya.

*Atau malah lebih amannya sih, kalau kita yang kasih atau jual, kasih pas banget atau lebihin dikit malah baik, daripada kurang ntar kita yang dosa :" ga kebayang lah gimana dosa orang2 yang 'ngganjel' timbangan gitu heu. Makanya kalo masuk pasar harus berdoa (?) *malah kemana2 😂

---

Sebenarnya, masalah timbangan tadi, sama sih seperti ketika melihat hidup orang lain, atau orang lain melihat hidup kita. Sama, mereka ga pernah tau ukuran pas atau normalnya untuk melihat sesuatu. Sudut pandang yang dipakeai pasti beda, makanya suka komentar cem macem, begini begitu.

Atau, sama juga ketika kita melihat situasi orang lain, suka mikir gini dan gitu, padahal kita ga pernah tau posisi mereka sebenarnya karena kita emang ga di posisi mereka, dan mereka ga di posisi kita. Jadi, ga bakal sama.

That's why, penting banget untuk nahan sebelum komentar, tanya dulu dalam diri: penting apa enggak, baik apa enggak, ngaruh apa enggak. Ini juga nasihat buat saya siih yang kadang suka nyeplos aja apalagi kalau orangnya udah deket gitu, suka dikit2 komen meski ga diminta. Maafkan lisan ini, yaaa :”

Terus, dibalik lagi, kita juga gabisa bandingin hidup kita sama orang lain, karena balik lagi, 'timbangan'nya ga sama, atau kalaupun timbangannya sama, sudut buat ngelihatnya beda. Ga mungkin ada dua orang dalam posisi yang sama persis, kaan?

Soo, jangan banding-bandingkan lagi hidup kita dengan orang lain, atau hidup orang lain dengan hidup yang lainnya lagi. Everyone has their own life, their own way, their own path. Enjoy your own life and do your own best, stay on your path. Heuu mangats!

Btw mending kita mikir, 'timbangan' setelah lebaran gimana? Lebar-an beneran apa gimana nih? :P Sama satu lagi, gimana besok ‘timbangan’ kita di Yaumul Mizan? ;’(


2 September 2017

Andika Putri Firdausy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkumpul di Jannah