Oleh karena kita ini sudah kecil, boleh lah ya punya mimpi-mimpi besar. And yes, one of my big dream is Keliling Indonesia! At least, ke lima pulau besar di Indonesia lah~
Saya ini orang Jawa asli, dan tinggal di Jawa. Sekolah juga di Jawa dari TK sampai kuliah. Lalu, apakah berhenti sampai disitu? Penak men, jelas tidak. :D Tentu saya tidak akan membiarkan mimpi saya keliling Indonesia menguap begitu saja. Satu-satunya yang terlihat nyata adalah program di UGM yaitu KKN (Kuliah Kerja Nyata). Sebentuk program pengabdian masyarakat yang bisa dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. And yes, pastilah saya memilih ke luar Jawa.
*abaikanjudulnya* |
Sebenarnya, alasan itu penting ngga penting sih. Tapi yang jelas, niat yang baik akan memberikan hasil yang baik pula. Kalau niat kita cuma main-main, ya dapatnya main-main. Tapi kalau kita niatkan lebih, insyaAllah dapatnya juga lebih. (:
Salah satu hal yang mendorong saya pengen keliling Indonesia sepertinya berasal dari salah satu program di saluran televisi jaman SD dulu, Jelajah. Tayangan ini berisi mbak Riyani Djangkaru (seringnya sih yang masih saya ingat hehe) yang keliling daerah-daerah di pelosok Indonesia, lalu membeberkan seluk-beluk di disana. Dari alamnya yang indah luar biasa, adat dan tradisi yang unik, dan sometimes menceritakan kekurangan hidup diluar sana lah; yang pokoknya sukses bikin saya ‘ngiler’ dan pengen berkunjung kesana kemari. Selain pengen jalan-jalan, juga saya ingin tahu seperti apa Indonesia diluar sana. Apa sama seperti saya disini? Kok sepertinya disana hidupnya susah betul. Apa enak sekolah disana? Apa ada listrik disana? Dan entah pikiran apa lagi yang ada di kepala saya waktu itu. Yang jelas, keliling Indonesia menjadi mimpi yang terus terpupuk dalam benak saya, sampai saya duduk di bangku perkuliahan.
Geografi
Kuliah di Geografi, qadarullah sangat mendekatkan saya pada mimpi saya itu. Setidaknya, jikapun saya belum berkesempatan keliling Indonesia, setidaknya saya telah mempelajarinya di Geografi. Sebenarnya saya anak yang suka main, sayangnya saya bukan tipikal anak yang gampang dilepas main suka-suka kemana-mana #ups XD Ini ada enak ada engganya juga siiih.. Tapi saya yakin orangtua saya pasti punya alasan. Jadi yaa, mumpung pas udah kuliah harus memaksimalkan kesempatan lah ya~
Di Geografi sendiri, ada yang namanya KKL (Kuliah Kerja Lapangan) yang dilakukan tiga kali selama masa studi: semester dua, empat, dan enam. Jenjang KKL ini sesuai dengan materi yang diberikan pada tahapan tahun kuliah tersebut. KKL menjadi kegiatan praktik (dan semacam evaluasi) dari hasil belajar setahun sebelumnya. Program KKL ini juga menjadi salah satu tunggangan saya untuk mencapai mimpi saya :D
Tahun pertama, saya dan teman-teman satu Fakultas Geografi waktu itu (Juli 2013) KKL keliling Jogja dan sebagian Jawa Tengah. Kami melihat berbagai kenampakan bentuklahan. Dari vulkanik, aeolian, solusional, marine, struktural, fluvial, sampai denudasional. Waaah, betapa saya waktu itu ‘ngah-ngoh’ sekali melihat keajaiban ciptaan Allah. Udah mahasiswa tahun pertama, melihat alam yang biasanya cuma ‘numpang lewat’ dengan detail gitu. MasyaAllah, ngga ada duanya lah! Kereeen begete binggo gilak inyan tolen, Kak! XD
Tahun kedua, saya dan teman-teman sejurusan waktu itu (Juli 2014) KKL di Kabupaten Pacitan. Tahun kedua memang lebih praktis model KKLnya, jadi kami lebih banyak langsung praktik melakukan pengukuran di lapangan. Kami melakukan penelitian mandiri sesuai dengan potensi setiap kecamatan yang telah dibagi untuk masing-masing kelompok. Waktu itu saya kebagian di Kecamatan Donorojo yang hits sama produksi “Gula Kelapa”nya. Kami melakukan wawancara kepada masyarakat, juga melakukan pengukuran terestrial disana. Sepanjang perjalanan adalah bukit-bukit karst yang kereen dan sebagian jalannya mengerikan wkwk. Waah pokoknya keren, apalagi kami sempat mampir ke Goa *tiiiit* sambil curi-curi waktu di hari terakhir :D
Tahun ketiga, bersama BigFam of KPJ, Mei 2015 kami pergi menjelajah Pulau Lombok. Pulau Lombok meeen!!! Yahoo, ini adalah KKL terseruuu karena ‘gong’nya KKL ya disini. Ini juga KKL terjauh kami sampai melompati pulau-pulau, keluar dari ‘tempurung’ pulau Jawa. Most of all dari penelitian kami juga dilepas dosen, dan temanya kami yang memilih. Ada tema erosi/kekeringan, marin laut, marin pesisir, estimasi produksi, kota, kesehatan, geologi, esl, daan kelompok kami adalah tentang DAS :D
Kami mengkaji tema-tema tersebut dan mengambil data langsung ke lapangan. Menyeberangi arus sungai yang deras tapi segaaar gilak!, jerniiih banget; lari-lari dikejar acong (Anjing dalam bahasa Lombok XD); ngobrol sama orang Lombok dengan bahasa isyarat karena kami ngga bisa bahasa lokal dan mereka ngga bisa bahasa Indonesia heuu; bercanda sama bocah SD yang cerita kalau dia harus jalan kaki selama dua jam menuju sekolahnya :” hiks; sampai rebutan gantian jadi notulen karena capek ngukur diameter pohon. Hahaha! Juga mengambil sampel yang datanya outlier banget sampe DASnya lombat ke Gili Trawangan :P Seru sekali dengan kalian :3 Juga pengalaman pertama kali snorkling di lautan yang sangaaat indah dengan terumbu karang, ikan nemu, dilengkapi dengan sunset
Borneo
Setelah Jawa, Bali, dan Madura, yang pernah saya kunjungi sewaktu saya masih sekolah, Lombok menjadi pulau berikutnya. Tapi ‘sayangnya’ pulau-pulau tersebut belum bisa dikategorikan menjadi ‘gugus pulau besar’ yang bisa saya hitung hehe.. Jadilah, saya escape perjalanan saya menuju pulau yang punya batas langsung dengan negara Malaysia. Yes, Kalimantan.
Awal mulanya, saya lebih memilih Papua untuk lokasi KKN saya. Qadarullah, karena satu dan lain hal, akhirnya Kalimantan adalah pilihanNya untuk saya (: Daan, tentu saja, itu pilihan terbaik yang sampai sekarang saya terus bersyukur karenanya. Selain pengen di Papua, memang saya pengen KKN di perbatasan. And yes, this is the answer.
Saya KKN di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Letaknya? Nun jauh di ujung sana :D Desa ini adalah desa terakhir yang berbatasan dengan Malaysia. Dulunya, desa ini adalah pemekaran dari Desa Sebubus, desa sebelahnya lah. Masyarakat Desa Temajuk mayoritas adalah suku Melayu dan beragama Islam. 11-12 dengan Upin-Ipin lah hihi :D Untuk masalah fasilitas, hm jangan ditanya. Tentu tidak jauh dengan mindset daerah perbatasan yang selama ini sudah ada di benak kita: pelosok, jalan rusak, tidak ada listrik, tidak ada sinyal, dan minim air bersih. Tapi, seiring berjalannya waktu, semoga semua bertambah baik.
Yang pasti, Temajuk telah menjadi bagian dari hidup saya. Bahkan juga, menjadi tempat kesekian untuk pulang kampung. Karena disana, saya memiliki keluarga :’) Alhamdulillah Allah telah memberikan kesempatan kami kembali untuk kedua kalinya. Semoga ada yang ketiga, keempat, dan seterusnya. Dan yang terpenting, semoga tujuan saya pada awalnya tercapai, memberi manfaat sebanyak-banyaknya untuk orang lain. Untuk umat *duh tetiba anteb :”
Sumatera
Keluarga kecil kami tinggal di Bangil. Kalau mudik ke keluarga besar di Blitar. Saya kuliah di Jogja. Sedangkan adik kuliah di Jakarta. Dari timur, tengah, menuju ke barat. Dan sekarang adik saya sedang PKL di... Lampung! Yes, part of Sumatera~
Selain Papua yang nun di ujung timur sana, satu daerah yang pengeeen banget juga saya jelajahi adalah Aceh. Entahlah, sepertinya memiliki kharisma tersendiri gitu :’) Tapi karena masih belum ada sesuatu yang mengantarkan saya kesana, Allah meminta saya menitipkan salam aja lewat Lampung :D
Yaps, setelah Idul Fitri 1436 kemarin saya tidak bisa pulang karena masih KKN di Temajuk sehingga adik saya menjadi anak tunggal, tahun ini gantian. Saya yang jadi anak tunggal di rumah karena adik ngga bisa pulang karena lagi PKL di Lampung. Bedanya, tahun lalu orangtua saya ngga mungkin menemui saya di Temajuk karena, well, desanya terlalu ‘untouchable’ gitu alias perjalanannya berabad-abad :P Sedangkan, adik saya tentu lebih reachable.
Daan, alhamdulillah, touchdown Sumatera :’) Walau bandara Radin Inten masih acakadut banget karena masih dalam tahap renovasi besar-besaran. Pas pertama sampai Lampung, ngga terlalu kaget sih, ngga beda jauh sama di Jawa dan Pontianak. Tapiii alamnyaaa masyaAllah, tsantiiik. Saya udah ngebayangin sih kalau alam Sumatera tuh elok inyaan! Bukit-bukit cantik ngga karuan lah pokoknya masyaAllah <3 Saya ngga bisa bayangin gimana kalau di daerah Sumatera bagian atas lagi pasti tambah tsantiiik~
Sayangnya memang kami ngga bisa lama dan ngga bisa kemana-mana pas disana wkwk Tapi nggapapa, semoga Allah kasih kesempatan lagi buat mengeksplor daerah bumiNya yang lain. Setidaknya, kami bisa berkumpul berempat dan really have a superb quality time!!! <3
Masih tiga dari lima pulau besar di Indonesia. Masih ada dua pulau besar lagi: Celebes dan Irian. Saya belum tahu untuk alasan apa saya akan kesana suatu saat nanti. Tapi, bukankah semuanya menjadi begitu mudah untuk Allah? Apapun alasannya, kapanpun waktunya, semoga, dimanapun saya, kita berada, kita bisa memberikan manfaat untuk lingkungan dan orang-orang di sekitar kita.
Pojok Kamar 1 ‘Akatsuki’
Yogyakarta, 30 Juli 2016 23:00
Hanya Fakir Ilmu yang ingin menjelajah bumiNya,
Andika Putri Firdausy
Lanjutkan puut... :)
BalasHapusLanjutkan puut... :)
BalasHapusSiaaap, semoga bisa 'main' ke rumah Els suatu saat nanti :')
Hapus