Ceritanya pagi itu saya sudah siap-siap pergi menjemput rizqi (?) *apasih. Kemudian, qadarullah, si Kakak ditemukan gembos oleh tetangga kamar. What??? Kakak, apa yang kamu makan nak, perasaan semalam pulang masih sehat-sehat aja. Ada-ada aja hihi. xD
Seakan tau banget saya udah lama engga olahraga :p, akhirnya pagi-pagi harus menuntun si Kakak ke tambal ban terdekat. Karena sepertinya sudah sejak semalam bocor, jadi digeserpun sudah cukup berat, apalagi dituntun yak. Baru beberapa belas meter, saya sudah cukup merasa ‘menggeh-menggeh’ alias terengah-engah. *tariknapas*
Saking ‘panik’nya karena sebelumnya pernah bocor dan malah velg motornya penceng dan ngga enak dipake, saya bersemangat sekali menuntun si Kakak. Sampai akhirnya ketemu Ibu-Bapak yang ngeliatin saya aneh, seakan bilang: we lha ngopo embak ndadak dituntun barang, kurang gawean po piye ._. dan akhirnya menyarankan saya untuk ‘dinyalain aja mbak mesinnya’. Deg, baru sadar, kan bisa yaa nyalain mesin aja meski ga dinaikin yaa, kok tadi engga kepikiran kyaaa. Alhamdulillaah. Jrenggg, akhirnya perjuangan berlanjut xD
Pas jalan lagi, kebetulan menuju tambal ban saya dan Kakak harus melawan arus di jalan ringroad utara, subhanallah sekali.Aapalagi di arah berlawanan lampu hijau menyala, yak, semangat diliatin banyak orang :p mana si Kakak berat juga ya ternyataaa. Di tengah ‘perjuangan’ bersama si Kakak, kemudian saya jadi ingat sesuatu...
Perjuangan menyusuri pantai Sixteen di Temajuk :3 puasa2 siang bolong diantara pasir ya Allaah :’)
Seperti air yang membawa kesegaran, seperti angin yang membawa kesejukan, dan seperti api yang membawa kehangatan.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Tulisan berikut sedikit melompat dari tulisan yang sebelumnya. Saya akan membahas bagaimana kami bisa survive untuk sholat di Jepang dengan ...
-
Angin segar bertiup riang Menembus embun pagi yang malu-malu Daun-daun yang berguguran Ditemani percikan air hujan yang lembut Indah ...
-
Aku ingin bercerita tentang kita. Iya, kamu, dan aku tentu saja. Aku ingin orang lain tahu, bahwa aku dan kamu telah menjadi kita. Ba...