Putri’s Ramadhan Diary: Secuil
Cinta dari Jogja
Bismillah.
Alhamdulillah, its Ramadhan! ^o^
Hari ini, saya merasa menjadi manusia yang paling lemah. Paling berdosa. Paling hina. BETAPA TIDAK? Hari ini masih di dalam bulan suci Ramadhan, dimana amal baik dilipatgandakan pahalanya, dimana pintu Surga dibuka selebar-lebarnya, dimana Neraka ditutup serapat-rapatnya, juga, dimana setan dan iblis dibelenggu. TAPI... Masih sempat-sempatnya saya bermalas-malasan dalam melakukan kebajikan? Astaghfirullah, ampunilah kami Rabb. Sungguh hanya Engkaulah Pembolak-balik hati kami...
RAMADHAN MASIH MALES2AN??? TERLALU! -,-“
***
Pulang
ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
***